Merujuk kepada judul yang sangat membawa keambiguan pada hari ini,
timbul sebuah pertanyaan yang akan membawa pemikiran kita lebih dalam dan jauh
pada materi tersebut. “Apa maksud dari
Aku Ingin Berisi?”
Berisi bisa menjadi berbagai macam hal. Dalam konteks umum, berisi
merupakan suatu pengukuran dimana suatu wadah atau ruangan memiliki hal yang
menempatinya atau dengan kata lain tidak serta-merta kosong. Berisi dalam
tulisan saya kali ini membahas tentang sebuah keinginan menulis yang tidak
hanya sekedar menulis, tapi memiliki makna dari inci tiap kata yang tertorehkan
dari pena maupun ketikan kita masing-masing.
Untuk menjadi seorang yang “Berisi”,
terbagi dalam berbagai macam kategori :
1.
Berisi
dalam hal Metafisik (Sebut saja dia Hati):
Sebuah kategori dimana orang yang berisi dalam hal ini memiliki kepekaan sosial
yang tinggi, tidak hanya berniat untuk membantu orang lain, tetapi juga
bertekad untuk memperbaiki diri dan tidak diam saja ketika ada masalah,
dibutuhkan rohani dan pemikiran yang kuat pula untuk membimbing hati menjadi
lebih baja daripada biasanya.
2.
Berisi
dalam hal Pikiran: Lebih
mengedepankan logika dan memiliki kekayaan ilmu serta kemampuan berperang dalam
hal intelektual yang tinggi, untuk menemani keseimbangannya, pikiran butuh
berkesinambungan dengan hati agar terjadi sinergis yang baik untuk menghasilkan
lingkungan yang nyaman bin tentram.
3.
Berisi
dalam hal Fisik: Disamping hati dan
pikiran, tubuh juga memiliki peran penting dalam keseharian kita. Tanpa berisi
di dalam hal ini, coba bayangkan selemah apa kita menjalani aktifitas
sehari-hari? Dibutuhkan hati dan pikiran yang perduli akan diri sendiri dan
juga orang lain untuk memenuhi kategori ini.
Lalu, aku ingin berisi dalam hal apa? Dalam hal
menulis. Loh kan tidak ada di kategori, eits tunggu dulu! Menulis bisa memenuhi
ketiga kategori tersebut loh.
1.
Menulis
bisa membuat hati menjadi tentram karena penyaluran emosi yang terlatih dengan
baik dan benar.
2.
Menulis
dapat membuat pikiran candu akan belajar dan memperluas ilmu yang bisa
digunakan untuk dunia dan akhirat.
3.
Menulis
membutuhkan energi dan ikhtiar yang kuat untuk menjalankannya, membuat fisik
kita terlatih dan juga kita tertuntut untuk perduli akan diri sendiri agar siap
untuk selalu menulis kedepannya.
Oleh karena itu, aku ingin berisi dalam
penulisanku karena aku merasa akan mendapatkan manfaat untuk hati, pikiran, dan
ragaku dengan menulis. Bahkan tidak hanya aku, tapi kamu (iya, kamu!) pembaca
tulisanku, semoga hati kamu bergerak untuk menulis agar membuat dirimu lebih
berisi dalam hal positif, dan juga dapat memotivasi orang lain untuk melakukan
kebaikan seperti kamu atau bahkan lebih dari kamu!
#30DWCJilid4