Kamis, 02 Maret 2017

Jadilah Superself - #30DWCHari30

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda, dan dengan kepribadian yang berbeda tersebut, semua saling bersinergis untuk menciptakan keharmonisan hidup satu sama lain menurut versinya sendiri. Tetapi dengan semua kepribadian yang tersebar di dunia ini, kita hanyalah manusia yang dapat saling menyempurnakan bukan menjadi sempurna.

Seringkali terdapat orang yang salah kaprah akan hidupnya, mengejar segala keinginan duniawi dengan sedikit memerdulikan rohani dan juga keadaan orang lain, padahal untuk mendapatkan sebuah kedamaian, bukannya semua harus seimbang terjaga dengan baik kestabilannya? Jangan pilih kasih jika ingin dikasihi tanpa menjadi pilihan, seperti itu perumpamaannya.

Menjadi yang terbaik dari diri kita sendiri dibutuhkan skill memahami tingkat tinggi, bisa dibilang itu termasuk kepekaan sosial. Jika kita bisa menempatkan diri, beradaptasi dengan baik di segala keadaan dengan tidak terlalu kaku dan angkuh dalam berkomunikasi, karisma akan melekat dalam diri dan juga orang lain akan menghormati apapun yang kita lakukan.

Tidak hanya itu, seorang yang terbaik dari dirinya sendiri telah dapat mengalahkan keegoisan hati yang acapkali menggodanya untuk berbuat tidak baik. Dia tidak mementingkan dirinya sendiri dalam berkontribusi terhadap suatu pekerjaan atau masalah, tapi memikirkan bagaimana caranya segala yang ia miliki dapat digunakan untuk membantu orang lain.


Tak lupa, seiring dengan usaha, doa dan keyakinan terhadap Tuhan adalah yang utama, tanpa itu semua energi yang tersalurkan seakan sia-sia dan tanpa kebaikan. Menjadi yang terbaik dari diri sendiri memang tidaklah mudah, namun balasan kebaikan dari Tuhan dan juga orang lain begitu melimpah adanya. Siap untuk menjadi superself? Kita siap!

#30DWCJilid4

Rabu, 01 Maret 2017

Sudah Puaskah, Mimpi? - #30DWCHari29

            Setiap orang memiliki sebuah mimpi, ya atau ya? Jikalau tidak, mungkin saja dirimu sudah gila, karena hanyalah setiap orang yang memiliki kondisi akal tidak baik saja yang tidak dapat bermimpi. Untuk mencapai sebuah mimpi, lebih baik dilakukan sebuah perencanaan dalam pikiran dan juga secara tertulis agar mendapatkan sebuah hasil yang menakjubkan.

            Contohnya, apakah saya (Baby Fathonna) memiliki sebuah mimpi? Tentu saja iya, tulisan saya kali ini seakan mendeklarasikan berbagai rencana yang tersimpan di memori otak saya, tertempel di dinding kamar, maupun terselip dalam segala tulisan saya dimanapun. Saya percaya, dengan menuliskan semua mimpi kita, setidaknya kita akan tersenyum saat melihat mimpi kita sudah jadi nyata. Tertulis bagaikan sebuah motivasi untuk kita, mimpi itu adalah sebuah penyemangat yang baik untuk menjalani kehidupan.

            Mungkin banyak orang bertanya-tanya.”Memang mimpi mba Baby apa? Paling jadi fashion designer ternama, atau memiliki butik sendiri, punya buku mungkin?”

Itu yang saya dengar selama ini dari orang yang hanya mengerti dan memahami saya dari luar keliatannya, tapi nyatanya, kita tidak pernah tau seberapa mulianya sebuah mimpi seseorang sampai kita tau isi hatinya. Hidup itu tidak sekedar belajar lalu berkarir, sobat. Oleh karena itu, mari pahami mimpi apa yang cocok merepresentasikan diri kita.

Di Jakarta, tempat saya dilahirkan, tempat saya dibesarkan sedari kecil, kota metropolitan yang gegap gempita karena sesak mobil dan motor yang membludak, selalu membuat macet arus lalu lintas setiap harinya, membuat banyak orang dari pekerja hingga pelajar mengalami tingkat stress yang sangat tinggi. Membuat hati dan pikiran rentan akan sebuah kelelahan, itulah yang saya alami setiap saya bermimpi, namun kembali lagi pada awalnya, aku yakin jika mimpiku baik maka segala keletihan ini Allah limpahkan balasan kebaikan yang lebih bertubi-tubi banyaknya.

Suatu hari saya menuliskan mimpi di dalam benak saya.
“Apa yang saya punya dalam hidup saya hanyalah hati, pikiran, dan raga. Tolong bantu saya ya Allah, memaksimalkan apa yang saya punya untuk membantu orang lain, memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan di sekitarku”

            Lalu, apakah pikiran itu hanya terbersit sejenak saja? Tentu saja tidak. Berangsur-angsur Allah SWT menuntun saya kepada apa yang saya inginkan, karena berbagai usaha yang saya lakukan, mulai dari menulis, banyak belajar dari kajian dan organisasi serta orang lain bahkan teman dekat saya sendiri, memasak juga berjualan, dan juga memberikan kontribusi dalam berbagai kegiatan sosial politik kampus. Tidak lupa juga doa dan keyakinan yang kuat dari hati saya.

            Berkumpul dengan berbagai komunitas yang anggotanya memiliki keinginan yang hampir sama seperti saya, memberikan banyak energi untuk mewujudkan segala mimpi yang tertuang dalam tulisan ini.

Daftar Keinginan Baby Fathonna:

-          - Menjadi orang yang selalu lebih baik dari waktu ke waktu

-          - Sabar, ikhlas, selalu haus akan ilmu, adalah kebiasaanku

-          - Memotivasi orang lain akan pengalaman yang Allah SWT berikan kepadaku

-          - Menjadi salah satu mahasiswi yang dapat membuat Indonesia lebih baik dengan merantau ke Negeri lain, membuktikan bahwa “Ini saya, hasil cetakan Indonesia yang sangat hebat”

-          - Menjadi pendoa yang baik untuk diri sendiri dan orang lain


Apakah sebatas itu saja? Tidak, saya belum puas bermimpi sampai akhir hayat saya, semoga 10 tahun kedepan semua itu akan terealisasi, bagaimana mimpimu? Semoga terwujudkan pula, janganlah puas untuk bermimpi.

#30DWCJilid4

Sadar Sebelum di-Sadarkan - #30DWCHari28

Dalam sekat-sekat waktu yang sendu, terkadang aku duduk termangu sendiri di depan teras rumah

Pandanganku kosong tanpa arah dan tujuan, mengetahui seorang yang tak ada adalah muara dari segala penyebab kekosongan ini, lebih pahit dari kopi tanpa gula ataupun pare tanpa garam

Sesekali bulir air mata menetes menuruni gurat wajahku yang terbentuk karena lelahnya melewati waktu

Aku bersyukur karena aku masih bisa menangis, untuk mengobati segala lara dan pula menandakan bahwa hatiku belum mati, masih ada secercah harapan dalam lubuk yang paling dalam di sela-sela hatiku

Sebuah resah membuat luka menganga yang perihnya luar biasa mengoyak hati dan pikiran, keresahan yang seperti apa memangnya?

Keresahan akan berlarut-larut dalam sebuah kesedihan karena kehilangan seorang makhluk yang diciptakanNya

Oh tidak… Hinakah aku bersedih karena duniawi?

Lalu aku teringat akan sesuatu

“La Tahzan, Innallaha Ma’ana” (Jangan bersedih, Allah bersama kita)

Sepenggal kalimat yang menjadi penyadarku bahwa aku tidak boleh bersedih lagi, karena aku memilikiNya


Sebelum Dia yang menyadarkanku akan kesedihan yang menduakanNya, aku ingin sadar sendiri dan mencapai keimanan yang lebih baik lagi di kemudian hari

#30DWCJilid4

Akhwat Yang Dicari-cari Warga - #30DWCHari27

            Seperti ada sesuatu di dalam diri seorang akhwat yang dimaksud dalam artikel saya kali ini sampai dia “dicari-cari” oleh orang-orang yang berada di sekitarnya. Tentu, itu jawabannya, bagaimana ia bersikap untuk menanggapi segala problema hidup yang ia hadapi membuatnya istimewa. Tak hanya di mata orang lain, namun juga di hadapan Allah SWT.

            Lalu pertanyaannnya, apakah pembaca ingin menjadi akhwat yang istimewa atau ingin memiliki keluarga (bahkan istri (cie-cie baper…) yang mempunyai kriteria keindahan melebihi bidadari surga? Oh iya, sebelum merujuk kepada pertanyaan tersebut, terlebih dahulu baiknya simak pemaparan tentang ciri khas yang akhwat istimewa ini miliki.

            Dilahirkan sebagai wanita merupakan sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT, sangat indah dan tidak dimiliki oleh seorang pria. Apalagi jika seorang akhwat menjadi muslimah yang mukminah, akan bertambah segala anugerah yang diberikan untuknya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)

            Akhwat yang dicari-cari warga hidup dalam keadaan yang tidak mudah, dengan banyak godaan yang mencoba menggoyahkan hati dan keimanannya, ia tak lekas putus asa dan terjerumus dalam ujiannya, tetapi ia melewati segala ujian yang menerpanya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam hati dan pikirannya.

            Saking sangat istimewanya, seorang akhwat yang mukminah itu lebih mulia dari bidadari surga, karena ujian yang mereka hadapi begitu berat daripada bidadari surga yang sudah tinggal dan mendapatkan kenyamanan di surga. Godaan yang menerpa mereka pun tak terbanding dengan balasan rasa sayang dari Allah SWT yang melimpah untuk mereka.

1.      Bagaimana mereka bersikap?
Kata-katanya sopan dan santun, tutur katanya lembut di dengar, rendah hati menerima segala kekurangan dan sabar menghadapi ujian yang mengelilinginya, telah selesai dengan segala urusan pribadinya (keegoisan) dan mengedepankan kepentingan bersama daripada dirinya sendiri.

2.      Kepada lawan jenis, apa yang harus diperhatikan oleh mereka?
Menjaga pandangannya, menutup aurat (tentunya dengan pakaian yang syar’i, tidak ketat, tidak menerawang, dengan jilbab yang menjulur menutupi dada), tidak berkhalwat (berdua-duaan dengan lelaki bukan mahrom), tidak ber-ikhtilat (campur baur antara laki-laki dan perempuan), menjaga kemaluan.


فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
”Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim)

لاَ يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا
“Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya, maka barangsiap yang bangga dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya maka dia adalah seorang yang mukmin.” (HR. Ahmad, sanad hadits ini shahih)

Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى.
“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai pandangan yang tidak di sengaja. Maka beliau memerintahkanku supaya memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim)


الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
“Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka setan akan memperindahnya di mata laki-laki.” (HR. Tirmidzi, shahih)

            Nah, melihat berbagai ciri-ciri akhwat yang dicintai Allah SWT diatas, sudah siapkah dirimu berhijrah untuk menjadi seperti itu atau memiliki keluarga bahkan pasangan yang seperti itu? Semoga siap ya, saya doakan untukmu para pembaca, aamiin.


Sumber :

2.      Pengalaman pribadi dan wawancara beberapa akhwat
#    #30DWCJilid4