Aku ingin dunia tau bahwa sebagai wanita, aku adalah seseorang yang
tidak diam, aku bergerak… Bukan hanya
jariku yang dapat menulis dengan bebas, tetapi pikiranku pula mampu menjelajahi
seisi dunia dengan caraku. Aku berkeliling, seolah-olah dunia adalah milikku.
Tuhan telah menyediakan bahagiaku disini, dengan caraku mengindahkannya. Memang
terkadang aku tersesat, aku terperosok dalam jurang yang dalam dengan penuh
cobaan dan kegagalan, namun pemikiranku tak akan pernah usai, aku harus terus berusaha
menggapai cita-citaku. Sebuah alasan bagaimana bisa diriku membiarkan
pemikiranku lepas berkeliaran di dalam kekejian yang ada di luar sana, dunia
yang sudah kental dan tenggelam dalam kebusukan dunia. Semuanya karena aku
ingin belajar, menjadi wanita intelektual.
Kalau kata orang, perempuan itu bicara soal hati, kalau kataku “Edan
kamu, kalau bicara melulu soal hati, wanita bisa habis dijajah pria karena
melulu soal cinta!”, sebagai perempuan yang memiliki otak yang sama dengan
pria, aku berhak menjadi seorang wanita pemikir yang peka terhadap apa yang ada
di sekelilingku. Aku pula mampu untuk menjadi pemudi yang cerdas.
Benar kata bunda Kartini, kita mesti bangkit dari keterpurukan, kaum
wanita cerdas bukan berarti semuanya sia-sia, justru ialah yang akan mengubah
dunia dengan kader-kader peradaban yang akan ia lahirkan dari rahimnya.
Lalu akhirnya, aku ingin menjadi salah satu wanita itu, wanita cerdas
dalam intelektual dengan kepekaan hati dan jiwa yang besar. Supaya aku bisa
membimbing anak-anakku berjuang di negeri dengan penuh penindasan ini, tidak
hanya dengan perasaan yang peka terhadap isu sosial yang buruk di negeri ini,
tapi juga logika dengan strategi bagaimana bisa menyelesaikan tipuan demokrasi
yang tak berkesudahan ini.
#30dwcjilid5day13 #squad8