Rabu, 10 Mei 2017

Inilah Aku Hari Ini

Berawal dari sebuah percobaan, aku sampai pada hari ini

Yang sebenarnya masih bukan merupakan akhir dari perjalananku

Namun adalah akhir dari percobaan meninggalkan masa laluku

Aku berada di titik aman hari ini, menikmati hidup sebagai pujangga penikmat hati

Aku mulai memandangi sekeliling sebagai tantanganku untuk membuka diri

Alih-alih takut, aku malah membuka diri untuk mencoba lagi dan lagi segala pengalaman diri

Kalau kata orang, aneh memang, kok bisa ada wanita seberani dia, yang berusaha menghancurkan keegoisan diri untuk melesat lebih jauh di usia semuda ini

Banyak orang bilang umurku “22? 24?”

Apa yang melandasi itu? Apakah omonganku yang kelewat berisi? Atau berkat pengalamanku menempa diri selama 18 tahunan kebelakang ini?

Yang membuatku terpana bukanlah kata-kata orang terhadapku hari ini

Namun masa depan yang masih tergulung rapi, menunggu tuk bergulir dan kuhadapi

Masih panjang perjuanganku, tapi aku sudah sampai disini

Menguntai mimpi sejauh ini dengan peluh yang menurutku tak seberapa

Aku akan terus menuliskan apa yang tidak bisa terlisankan, karena aksara adalah tempatku membicarakan apa yang hatiku tak dapat sampaikan

Biarlah dunia tau lewat segala aksaraku, bahwa aku sedari dulu telah berjuang, merangkai mimpi, membuang sepi, agar menjadi pejuang hidup sejati


Hidupku kali ini bukanlah akhir kawan, namun sekiranya beberapa tahun kedepan, semoga saja aku dapat bersanding denganu di deretan orang hebat

#30dwcday30 #squad8

Saya - 8

Rio kecil mendekati Bu Ajeng dengan sedikit malu-malu, tersenyum kecil tanda ingin dan juga matanya yang melihat kearah cemilan sudah Bu Ajeng hafal luar kepala, semua anak kecil jika sangat menginginkan sesuatu mimiknya sangat lucu. Seperti tak ada habisnya senyum Bu Ajeng, ia tersenyum dan menunjukkan tangannya kearah piring cemilan juga susu, memberi tanda untuk mempersilahkan Rio kecil mengambilnya. Dengan malu dan dibalas senyum kecil juga, Rio mengambil susu plus cemilan dan duduk di sebelah Bu Ajeng.

Aira yang melihat ibunya dan Rio saling berbalasan senyum terlihat cemberut dan masam, dari kejauhan ia berlari kecil dan menghamburkan diri kedalam pelukan ibunya, Bu Ajeng keheranan dengan tingkah putri tunggalnya satu ini, tangan halusnya menyibak poni putrinya. “Kenapa Ai? Awas jatuh main nubruk begitu, malu ih sama Rio peluk-peluk ibu begini” Alih-alih melihat Rio, Aira malah membenamkan wajahnya ke perut ibunya, sepertinya anak kecil satu itu iri karena barusan Rio dimanja oleh ibunya. Bu Ajeng hanya tertawa melihat tingkah Aira, sedangkan Rio menyesap habis susu cokelatnya.

Di tempat lain, ayah Aira sedang sibuk bekerja di kantor, tidak seperti biasanya hari itu terasa sangat melelahkan dikarenakan seorang ‘nenek lampir’ –klien ganas- memprotes pekerjaan salah satu karyawan ditempat ia bekerja, akhirnya seluruh divisi perusahaan diminta berkumpul dan mengevaluasi kinerja selama semester kebelakang. Membuat laporan sangat melelahkan pikiran dan juga fisik, tangan Pak Seno tak henti mengetik dan menerjemahkan kata demi kata yang ada di dalam pikirannya, sesekali ia melihat jam dan juga melihat pigura kecil berisi foto Bu Ajeng dan juga Aira. “Demi kamu berdua, aku bertahan di pekerjaan halal ini, walaupun nggak seberapa, yang penting makan kalian dan pendidikan Aira terpenuhi” batinnya bergumam.

Suara sepatu vantoufel berdecak dari kejauhan terdengar sampai ruangan Pak Seno, ringan namun terburu-buru. Pak Seno yang merupakan Manager HRD di perusahaan tersebut merasa bertanggung jawab atas kesalahan yang karyawannya perbuat, melihat seorang lelaki mendekati ruangannya membuatnya gugup, sekretaris direktur membanting pintu ruangan Pak Seno dengan wajah agak pucat pasi. “Pak Se…” belum selesai lelaki itu memanggil Pak Seno, tangan Pak Seno sudah ada di depan wajahnya, menunda percakapan, sepertinya ia tau bahwa si nenek lampir itu datang dan meminta bertemu direktur. “Nenek lampir itu?” tanya Pak Seno, sekretaris direktur itu hanya mengangguk tanda setuju, keringat dingin mengalir dari dahinya. “Biar aku yang tangani” jawabnya dengan santai, namun sebelum Pak Seno melangkah keluar dari ruangannya, tangan sekretaris direktur itu mencegah ia keluar. Mata Pak Seno menatap padanya seperti bertanya ‘Ada apa lagi?’, sekretaris itu pun mendekatkan bibirnya kearah telinga Pak Seno. “Tadi dari rumah sakit menelepon ke kantor pak, istri bapak terjebak dalam kebakaran dirumah bapak, saya tidak tau pasti kronologis kejadiannya, lebih baik bapak segera ke rumah sakit, nenek lampir itu biar saya dan karyawan HRD lain yang tangani”


Terpaku sejenak, kebingungan harus berbuat apa, kenapa bisa sampai kebakaran? Tanyanya dalam hati. Lalu dengan tergesa-gesa, Pak Seno langsung menuju ke arah rumah sakit.

#30dwcday29 #squad8

Saya - 7

Ledekan Rio membuat Aira gusar, Aira memukul-mukul kecil lengan Rio yang usil kepadanya itu tanpa menjawab ledekan Rio.

“Ih ihh Ayaa sakiiitt heheh maafff”

“Ga boleeh pura-pura gitu lagiii Iyoo’, Iyo’ ga boleh mati duluaaan, Aya yang mati duluaan nanti buat beresin surga punya kita beduaa”

“Emang siapaa yang mau satu surga sama anak cengeeng??”

“Ih Iyo’ jahaatt”

“Ih siapa lagi kalo bukan aku yang mau! Wleee, iya aku janjii”

“Ihhhh jahaaattt”


Siang itu terlihat sangat indah diwarnai canda tawa mereka berdua, berlarian mengitari semak, bercengkrama sambil bermain, polosnya mereka yang hanya tau bersenang-senang membuat mereka seakan lupa segala hal di sekitar. Seorang wanita mendekati mereka berdua dengan dua gelas susu cokelat dan juga aneka cemilan dalam satu piring besar, dengan senyumnya yang halus ia menyapa Aira dan Rio. “Anak-anak ayo sini, diminum dulu susunya, ada kue kecil juga, jangan main mulu” ucapnya dengan pelan namun tegas, pembawaannya sangat ayu seperti ibu muda berketurunan jawa pada umumnya, kulitnya tidak terlalu putih, lebih tepatnya kuning langsat, wajahnya terhias sedikit kerut karena sering tersenyum. Ibu dari Aira, Bu Ajeng namanya, dilihat dari wajah putrinya, pantas saja kalau dia secantik dan seanggun itu, terbukti dan terlihat dari anaknya.

#30dwcday28 #squad8

Belum Akhir

Tengah adalah bagian dari sebuah konflik kehidupanku

Paruh waktu yang menurutku jadi bagian penentu

Apakah aku adalah seorang yang tangguh ataupun malah pada saat itu menentukan kehancuranku

Rasanya sekarang kuingin sombong, aku berhasil melewati periode itu, yang memenjarakanku sekian waktu, membuatku berdarah-darah

Kalau kataku, itu perang juga loh, meski tidak seperti pangeran diponegoro di perang padri, atau revolusi 98 untuk menurunkan rezim soeharto, namanya ya perang juga

Perang melawan diri sendiri,harga diri yang kujunjung tinggi, kubiarkan sementara tuk mati agar aku dapat lebih berani dan memotivasi diri

Dulu aku adalah balita kecil yang sudah hcoba dihancurkan dari sekecil itu, dan di peridode tengah ini aku coba tuk menghalangi segala stigma yang membuatku jatuh itu

Aku meminta kesempatan pada Tuhan tuk tegap berdiri, menginjak segala kesepian yang ingin semuanya kutinggalkan, karena semuanya merupakan kesia-siaan, cukuplah aku disini mencoba berdiri menegarkan hati

Tak pernah terbersit di pikiran seorang anak SD untuk berjuang menghadapi masa depan dengan masa lalu sekerasku

Rasanya aku ingin berpaling, menjadi lemah saja seperti dulu, terkontrol oleh emosi orang tua dan sanak saudaraku

Membuat segalanya lebih runyam karena tidak menjadikan aku membuka diri kepada khalayak dunia

Namun tidak, tidak, itu bukan aku


Aku memilih bahwa masa laluku bukanlah akhir… Aku mulai menulis dan mencoba membuka diri, di periode tengah ini

#30dwcday27 #squad8

Saya - 6

“Iyoo’, banguun, ini Aya udah disiniii”

Aira terus membangunkan Rio, Ia berusaha dengan panik, tangan kecilnya mengguncang-guncangkan tubuh kecil sahabatnya itu, namun tak ada jawaban, tubuh Rio tetap terbujur kaku tak bergerak. Keringat dingin mengaliri wajah Aira, wajahnya mulai memerah dan matanya tak kuasa terlihat ingin menangis.

“Iyoo’, kamu jahaat ga bangun-banguun… Kamu jahat ninggalin Ayaa… Hikss… Hiks…”

Air mata Aira kecil pun mengalir di pipi putihnya itu, sekilas terlihat berlinang, Aira kecil yang tidak mengerti tentang medis mengira Rio meninggal.

“Aya nanti main sama siapaa kalo bukan sama Iyo’? Iyo’ ajak Aya! Jangan sendirian matinyaa!”

Isak tangis mewarnai kalimat-kalimat kacau yang dilontarkan oleh Aira, anak kecil yang lugu dengan tingkah super polos itu sangat wajar berkata seperti itu, dia belum mengerti tentang dinamika hidup.

Di tengah tangis si kecil Aira, tangan kecil Rio tiba-tiba bangkit dan mengusap air mata Aira, wajah Rio tersenyum karena melihat Aira yang keheranan akibat dirinya yang tiba-tiba saja sudah sadar dan membuka matanya.


“Ciluk baaa heheh, Aya jelek kalo nangiiss”

#30dwcday26 #squad8

Saya - 5

Kembali Sejenak

-          Rekaman Kenangan Gadis Kecil Berumur 7 tahun

“Ayaa… (Brukkk)”

Teriakan seorang anak lelaki kecil itu riang sebelum terdengar jatuh di dekat semak-semak yang berada di taman rumah Aira kecil.

“Eh? Iyooo’?”              

Aira yang keheranan akan asal muasal suara itu mencoba menelusuri taman rumahnya, dengan memanggil satu nama sapaan yang terdengar sangat akrab dengannya, siapa katanya? Iyo’?

“Iyo’? Kamu dimanaaa”

Panggil Aira kecil disetiap sudut taman yang ia lewati, namun tak kunjung suara yang sama keluar lagi, rasa penasaran sekaligus takut menggerayangi hati dan pikirannya.

Kemana sih Rio? Ih tiba-tiba menghilang


Kaki kecil Aira terus berjalan menyusuri taman sampai akhirnya sampai di semak-semak, dia melihat kaki anak lelaki kecil disana yang dimiliki oleh sahabatnya, itu Rio atau biasa disapa Iyo’. Tubuhnya terbujur kaku seperti pingsan, sontak Aira kaget melihat hal seperti itu, pertama kalinya dan bukan merupakan hal yang biasa melihat sahabatnya pingsan.

#30dwcday25 #squad8

Cemburu

Di setiap langkah yang kucetak dalam hidup ini, awalnya aku tidak tau akhirnya aku ingin apa, dan awalnya aku tidak menginginkan apapun jadi inginku

Awal aku balita, aku hanya ingin cepat besar saja, tidak ingin dilarang mama, tidak ingin dipaksa makan, tidak ingin selalu digenggam tangannya oleh mama

Namun, waktu tetaplah waktu, ia bergulir tanpa kenal kita ingin atau tidak

Seiring berjalannya pun, ia membawa beberapa hal untuk disirnakan dalam hidup

Dan aku, berada di posisi cemburu

Dimana aku adalah sesosok bocah kecil yang hanya mengenal ibu, dan aku harus jauh darinya

Aku tertipu rayuan coklat koin yang berjanji bahwa jika ibu pergi, ia esok akan pulang

Tapi nyatanya, sudah satu minggu pun tak ada yang mengetuk pintu memanggil “sayang” untukku

Keseharianku di sudut kamar, memaku perasaan dan pemikiran, bahwa pada saat itu aku hanya ingin ibu pulang

Dan aku, berada di posisi cemburu

Berjalan ke sekolah digenggam tangannya oleh kakekku, bukan ibuku

Aku marah dan menjauhi genggaman itu, tapi kakek tak ingin meninggalkanku seperti ibu

Saking marahnya aku tak pernah ingin dekat dengan kakek ataupun nenekku, merasa kecewa mengapa tak bilang bahwa ibu akan lama tuk pulang

Dua tahun kemudian, ibu pulang, kakek nenek juga ada, berkumpul memelukku yang sedang berjuang karena sakit menahan rindu

Dan ternyata, selain pulang, ibu juga membawa kabar jika ayahku baru saja tiada

Dan aku, berada di posisi cemburu

Karena ingin tidak memiliki sebuah kehilangan yang pahit seperti itu

Setelah itu, tak lama kemudian, kakek meninggalkanku, meninggalkan pula fakta bahwa dialah yang membesarkan pendidikanku, tidak ingin aku sendirian pada waktu itu

Dan lagi-lagi aku, lagi lagi aku cemburu pada waktu yang menyita segala kepunyaanku


#30dwcday24 #squad8

Saya - 4

“Dik,”

“Iya?”

“Kenapa kamu nggak nulis tentang jiwa anak yatim dan piatu aja? Sepertinya itu cocok, apalagi kamu adalah calon sarjana S2 Psikologi Klinis, mas yakin itu jadi topik bagus”

Tangan Aira terkepal dibawah meja kafe, seakan-akan ingin menuntaskan amarahnya, namun ia menunduk tertahan.

Cukup mas, aku tak mau ingat lagi

Hatinya terasa gemerutuk, namun dirinya menyembunyikan itu semua dalam diam, mencoba berpura-pura tangguh didepan lelaki yang ia sayangi itu, satu-satunya yang ia harapkan tidak pergi seperti Ayah dan Ibunya.

“Oh iya ya bagus? Aku coba deh mas buat penelitian”

“Maafin mas yo, dik… Ga maksud mengingatkanmu”

“Ndak apa mas, yang terbaik bagi kamu, terbaik bagi aku juga kok”

Iya, meski sulit menerima kenyataan awalnya

#30dwcday23 #squad8

Saya - 3

Ntah apa yang dipikirkan Aira remaja saat itu, ditengah keterpurukannya ia bisa bangkit dan akhirnya berusaha untuk mencari ilmu sampai dia sekarang menjadi salah satu siswi di perguruan tinggi ternama di Jakarta.

“Ai, bagaimana skripsimu?” suara lelaki yang berdiri di belakang tubuh Aira sangat mengagetkan.

“Belum, mas… Aku masih mencari topik”                     

“Mas bantu ya?”

“Ndak mas, aku sendiri aja”


Mas?’ Mungkin aneh jika di dengar orang lain, Aira mengobrol dengan Gibran yang merupakan dosennya dan memanggilnya dengan sebutan itu, kalau orang lain sudah tau, mereka akan berkata bahwa itu adalah sebuah kewajaran antara pasangan suami istri. Melihat wajah Aira yang kusut, Gibran merasa hafal dengan keresahan istrinya itu, apalagi secangkir teh yang menjadi ciri khas permasalahan rutin yang mereka berdua hadapi.

#30dwcday22 #squad8

Saya - 2

“Ayah, ini hari libur… Aira mau bobok lagi…”

“Nanti kalau kamu jadi Ibu, kamu harus bangun pagi Ai”

“Emangnya Ibu bangun pagi terus ya Ayah?”

“Bukan hanya bangun pagi, Ai… Ibu bangunin Ayah juga, nanti Aira yang bangunin Ayah kalau Aira sudah besar ya”

Delapan belas tahun berlalu, rekam jejak Aira saat dirinya berumur  7 tahun itu masih terikat kuat dalam tali memori Aira. Sekarang semua hanyalah kenangan yang sangat dirindukan semata, tak ada satupun orang yang bisa kembali ke masa lalu dan mengembalikan apa yang sudah tiada.


Aira duduk termenung sendirian sambil menghirup wewangian secangkir teh miliknya di teras kafe, matanya memperhatikan ke sekeliling dengan teduh seakan-akan alam adalah temannya. Iya, Aira sendirian sekarang, setelah sang Khalik merindukan kedua orang tuanya dan menjemput mereka untuk kembali pulang saat Aira masih berumur 16 tahun.

#30dwcday21 #squad8

Saya - 1

1.       Prolog
Mulai darimana ya?

Kok saya bingung…

Saya bingung bagaimana memulainya, karena rasa itu datang tanpa kata “Hai” ataupun 

“Assalamualaikum”

Seketika aroma daun teh menyeruak di ruangan kamar dengan seorang anak perempuan di dalamnya, masih dengan posisi badan yang tergeletak pasrah diatas ranjang. Pastilah pasrah, tak mungkin orang yang sedang tidur tapi menggeliat bergerak tak karuan. Wangi teh tubruk sewaktu pagi hari menandakan sudah waktunya mata yang tertutup untuk dibangunkan agar bisa melihat indahnya sang pagi.

“Cantik, bangun…” ucap seorang lelaki tua sembari menyibakkan rambut si kecil yang sedang tertidur itu.


Aira, balita itu menguap sejenak dan mencoba bangkit dari ranjangnya yang memabukkan kala pagi di hari minggu.

#30dwcday20 #squad8

Dalam Sebuah Yakin

Ntah hanya aku atau yang lain pun merasakan

Sebuah penyakit nurani adalah satu-satunya penyakit yang hanya bisa disembuhkan oleh Allah

Rasa sakitnya berada di bagian yang tak terlihat, namun terasa hadirnya

Terkadang kita terlalu berlarut-larut dalam kisah pahit yang kita torehkan sendiri nodanya, padahal itu semua tak perlu, semua masalah itu hanyalah pertanda bahwa Allah sedang merindukanmu sobat

Dia ingin pengharapan lebih darimu, Dia ingin cintamu tak mengharap selainNya, susah ya?

Aku pun mengalaminya, kutemukan kepastian itu hanyalah dari kitab tercinta Al Quran

“Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”

“Jangan berharap kepada manusia, karena mereka akan mengecewakanmu. Tetapi berharaplah hanya kepada Allah karena Dia akan memberikan yang terbaik untukmu”


“Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan akan dikabulkan. Dan ketahuilah bahwa Allah tidak menerima doa dari hati yang kosong dan lalai”

#30dwcday19 #squad8

Ikhtiar

Kesungguhan ini memberiku keberanian

Yang dapat menjatuhkanku pada akhirnya

Sekaligus membuatku belajar

Batasnya hanya sehelai benang tipis saja

Namun tetap aku yakin, karena aku percaya Sang Pemberi Takdir tidak akan memberi kecewa

Aku mohon, tak perlu kamu tau

Biar aku simpan sendiri, karena seorang pemimpin sudah seharusnya selesai dengan urusan hati

Aku tidak ingin mengganggu, dan ingin membuatmu selesai dengan segala urusan hati

Izinkan aku membiarkanmu lebih baik dengan cara yang telah diberikanNya melalui Al Qur'an & Hadits

Kepercayaan bahwa kita akan berpasang-pasangan pada akhirnya merupakan sebuah energi yang selalu aku selipkan dalam lelahku, maafkan aku tidak memberi tau, setidaknya sendiriku tidak sendiri berkat kisah ini yang telah Ia berikan padaku


Terima kasih karena pernah ada di dalam hidupku, meski hanya sekedar lewat menurutmu, ataupun tak pernah ada bagimu, setidaknya energi yang kamu berikan karena kisah ini cukup mempengaruhi hidupku, tak perlu kamu tau, biar semua ini menjadi rahasiaku dan DiriNya, tentang siapa “kamu” dan mengapa aku ingin kamu ada

#30dwcday18 #squad8

Ikrar

Aku belajar menyimpan segalanya sendiri
Karena perihal menyimpan hati bukanlah perkara mudah
Aku mencintaimu dengan sabar

Karena mempertahankan dalam diam tidak semudah membalik telapak tangan

Dengan kuasaku yang sebatas berdoa dari kejauhan

Kuhibur diriku dengan menganggap jarak terjauh hanya waktu yang bergulir diantara kita

Istiqomah, itulah yang kukejar, mencintai Satu Zat yang selalu paling mencintaiku
Aku harus belajar untuk tidak perduli

Meski itu sama saja membunuh hati

Biar Tuhan yang menjadi penghidupku lagi
Kalau kamu tidak pernah datang, mungkin saja aku tidak akan pernah memandangmu

Tidak akan berpikir untuk mendoakanmu

Biarlah yang lalu berlalu, kuambil segala hikmah itu
Sekarang, cita-citaku hanya ingin membuat langit bergetar karena doaku, untuk nama yang tak tersebut lisanku, namun kusimpan di pojok teraman hatiku… Doa yang menginginkan surga terbaik dari Tuhanku… Doa yang ingin selalu memperbaiki diri…
Aku harus sabar, ini ujian, dan juga cinta dari Allah SWT tersayang


#30dwcday17 #squad8

Multi-Amanah Dalam Organisasi

Dari judul yang diambil saja sudah jelas mau dibawa kemana arah dari tulisan ini, kita akan membahas tentang seluk beluk yang ada dalam topik “Multi-Amanah Dalam Organisasi”, kebanyakan orang berpendapat bahwa cukup untuk memiliki satu amanah organisasi saja. Selama ia menjalankan amanah tersebut, ia tidak ingin memiliki amanah di tempat lain. “Memang apasih alasannya?”, sangat banyak stigma positif yang berbau kenegatifan menjadi landasan mengapa tidak ingin memiliki amanah di organisasi lain dan memilih untuk aktif di satu organisasi saja.

Ada yang bilang jika ia takut tidak bisa mengatur waktu dengan baik, takut tidak bisa membagi prioritas antara satu organisasi dan organisasi lainnya, bahkan bagian buruknya ia adalah orang yang ingin berorganisasi karena memiliki niat tertentu (bukan berlandaskan ilmu yang didapat, karena pencari ilmu biasanya tidak berkecimpung hanya dalam satu amanah, tetapi pencari ilmu kebanyakan adalah orang yang memiliki multi-amanah juga loh!).

Oleh sebab itu, saya ingin memberikan solusi versi pengalaman hidup saya.
1.       Multi-Amanah itu tidak perlu ditakuti
Yap, tidak perlu ditakuti karena memang tidak menyakiti dan merugikan, selama kita memiliki niat baik untuk membantu sesama dan berorganisasi karena memang ingin berkecimpung di bidang tersebut, tidak perlu tuh kata-kata “takut tidak amanah” dalam berorganisasi.
Karena seperti kata pepatah “Amanah tidak pernah salah pundak”, kalau versi saya untuk menanggapi orang yang sering takut kepada multi-amanah “Jikalau amanah tidak pernah salah pundak, lalu apa yang membuat amanah ini terasa berat?” “Kamu sendiri yang berpikir negatif dan menyalah-nyalahkan amanahmu”, ya intinya pundakmu yang nyalah-nyalahin dan berpikir negatif tentang amanah yang diberikan kepada kamu.
2.       Multi-Amanah bisa dijalankan dengan pembagian prioritas yang baik
Cobalah mempercayakan diri untuk membagi prioritas dengan baik, pertama ibadah kepada Tuhan adalah nomer satu, kedua adalah mencari ilmu, ketiga keluarga, keempat baru organisasi. Selain itu, kita harus membedakan mana prioritas yang “Penting-Mendesak” “Penting-Tidak Mendesak” “Tidak Penting-Mendesak” “Tidak Penting-Tidak Mendesak”, dengan itu kamu tidak perlu takut kewalahan dalam membagi amanahmu.
3.       Multi-Amanah semampumu saja!
Walaupun multi-amanah itu baik, tetap saja kita memiliki hak untuk mengatur apa yang boleh dan tidak boleh mengganggu waktu hidup (istirahat, bersama keluarga, waktu sehat alias olahraga) kita, tolaklah amanah yang memang sekiranya sudah tidak sanggup kita pikul, prioritaskan yang memang sangat penting untuk hidupmu.
4.       Jangan takut untuk mencoba
Jikalau kamu tidak pernah mencoba, kamu tidak akan pernah tau hasilnya guys, jikalau kamu masih mampu, cobalah untuk mencoba, karena tidak semua kesempatan dapat datang berkali-kali dan tidak semua kesempatan bagus dapat kita alami!


Bagaimana solusinya? Coba bareng-bareng yuk! Aku sih udah nyoba dan alhamdulillah kabarku baik-baik saja dengan organisasi yang tentunya terorganisir, aku tunggu ceritamu ya!
#30dwcjilid5day16 #squad8

Kesalahan Umum Komunikasi Dalam Tim

Mungkin bukan hanya saya yang merasakan, tetapi beberapa dari kalian juga mengalami hal yang sama. Dalam sebuah kerja tim, seringkali terjadi miskomunikasi yang mengakibatkan kesalahan kerja setelahnya. Hal itu menimbulkan ketidaknyamanan antara pemberi tugas dan yang mengerjakan. Coba sekarang kita ciptakan sebuah permisalan. Sang pemberi tugas (Mr.C) dan yang mengerjakan tugas (Mrs.D)- (agar tidak mainstream ya, bosan selalu memakai huruf A dan B).

Mr.C adalah seorang CEO di salah satu perusahaan design, dia meminta sekretarisnya untuk memberitau Mrs.D untuk mengerjakan satu design disertai tiga styling yang berbeda. Logika yang bisa kita ambil untuk perintah tersebut adalah ambigu, karena bisa saja Mrs. D mengerjakan empat styling (dengan satu design asli) ataupun mengerjakan tiga styling (tanpa satu design asli. Hal ini menimbulkan terjadinya kegagalan komunikasi antara Mr.C dan Mrs.D. Mengapa dapat terjadi kesalahan dalam komunikasi?

Berikut saya rangkum beberapa kesalahan yang terdapat dalam tim.
1
.       Malasnya Seseorang Menanyakan Informasi yang Ambigu Kepada Sang Pemberi Informasi
Berdasarkan pengalaman yang saya alami, kebanyakan dari teman saya melakukan hal ini. Ketika dosen menyampaikan sebuah hal yang ambigu, mereka cenderung segan bahkan malas untuk menanyakan informasi yang disampaikan. Ketidakberanian mereka dalam berkomunikasi dengan baik mempengaruhinya dalam mengambil suatu tindakan. Alhasil, informasi yang mereka dapatkan hanya sebagian kecil dari yang disampaikan atau bahkan keliru.

2.       Kurang Eratnya Hubungan Saling Menghormati dan Mencintai Pekerjaan Satu Sama Lain
Kebanyakan orang lebih mementingkan harga dirinya ketimbang menjalani profesionalitas yang mereka jalani, harga diri disini bukan menyoal kehormatan martabat seseorang, melainkan keegoisan yang setiap individu miliki. Mereka lebih memikirkan soal sifat “malu” dan “takut salah” yang berlebihan daripada memikirkan bagaimana pekerjaan mereka selesai tepat waktu dan sesuai arahan.
3
.       Acuh terhadap kesalahan yang telah dibuat
Teguran adalah baik jika dijadikan koreksian untuk tidak mengulangi kesalahan, namun salah jika seseorang berpikir bahwa teguran adalah hinaan yang pahit baginya. Seringkali karena keangkuhan itu, seseorang menjadi acuh akan kesalahan yang telah ia perbuat. Alhasil, bukannya menjadi lebih baik malah memutus hubungan erat sebagai rekan kerja tim.
4
.       Egois
Dari setiap sikap diatas, ujungnya adalah perihal keegoisan diri yang tidak bisa mengalah alias belum terkontrol. Hal ini dapat mengakibatkan orang lain merasa canggung dan malas untuk mengkoreksi kesalahan yang ada pada diri kita, sehingga terjadi miskomunikasi karena ketidak-perdulian satu sama lain.


Solusi dari beberapa kesalahan diatas adalah, kita harus belajar menjadi individu yang lebih bijak membagi perasaan dan pikiran di dalam tim. Baik pribadi ataupun kelompok harus saling memahami satu sama lain, jika ada yang salah bicarakan baik-baik, jika terdengar kurang mengenakkan cobalah pikir sisi baik lainnya, coba mengalah jika memang kita salah, berani memberi tau jika memang tindakan yang dilakukan salah. Nantinya akan tercipta tim kerja yang super dan dapat menyelesaikan segala permasalahan kelompok ataupun pribadi dengan baik.

#30dwcjilid5day15 #squad8

Biarkan Aku Lepas

Aku tidak tau apa yang melandasiku menuliskan derita ini

Sejatinya ku memiliki diri dan aku memiliki pikiranku

Aku terjebak dalam dua dimensi,

Nyata dan pikiranku sendiri

Jika memang aku tenggelam dalam sepi, mungkin saja aku sedang ingin berdua saja dengan pikiranku sendiri

Karena kenyataan yang sudah pasti kuhadapi, namun perih karena banyak halanganku tuk menguntai mimpi

Sedih memang, namun apa daya, sebuah hidup layaknya aku adalah boneka barbie yang terpatri di dalam sepi sunyi, sebuah diorama mengurung diri ini bagaikan burung yang sayapnya patah tak tertolong lagi.

Terkadang aku berteriak “Tolong, Tolong, Tolong!”, tapi tak ada yang mendekat…

Seringkali ku meringis dan menangis, meminta tolong, tolong, tolong…

Tapi tak ada yang men… dekat…

Tolong aku… Tak kuat lagi ku menyeret tubuhku melewati diorama kehidupan ini

Biarkan aku terlepas dari belenggu beban hidup ini,


Biar ku bebas bermimpi…

#30dwcjilid5day14 #squad8