Rabu, 10 Mei 2017

Saya - 4

“Dik,”

“Iya?”

“Kenapa kamu nggak nulis tentang jiwa anak yatim dan piatu aja? Sepertinya itu cocok, apalagi kamu adalah calon sarjana S2 Psikologi Klinis, mas yakin itu jadi topik bagus”

Tangan Aira terkepal dibawah meja kafe, seakan-akan ingin menuntaskan amarahnya, namun ia menunduk tertahan.

Cukup mas, aku tak mau ingat lagi

Hatinya terasa gemerutuk, namun dirinya menyembunyikan itu semua dalam diam, mencoba berpura-pura tangguh didepan lelaki yang ia sayangi itu, satu-satunya yang ia harapkan tidak pergi seperti Ayah dan Ibunya.

“Oh iya ya bagus? Aku coba deh mas buat penelitian”

“Maafin mas yo, dik… Ga maksud mengingatkanmu”

“Ndak apa mas, yang terbaik bagi kamu, terbaik bagi aku juga kok”

Iya, meski sulit menerima kenyataan awalnya

#30dwcday23 #squad8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar