Rabu, 10 Mei 2017

Cemburu

Di setiap langkah yang kucetak dalam hidup ini, awalnya aku tidak tau akhirnya aku ingin apa, dan awalnya aku tidak menginginkan apapun jadi inginku

Awal aku balita, aku hanya ingin cepat besar saja, tidak ingin dilarang mama, tidak ingin dipaksa makan, tidak ingin selalu digenggam tangannya oleh mama

Namun, waktu tetaplah waktu, ia bergulir tanpa kenal kita ingin atau tidak

Seiring berjalannya pun, ia membawa beberapa hal untuk disirnakan dalam hidup

Dan aku, berada di posisi cemburu

Dimana aku adalah sesosok bocah kecil yang hanya mengenal ibu, dan aku harus jauh darinya

Aku tertipu rayuan coklat koin yang berjanji bahwa jika ibu pergi, ia esok akan pulang

Tapi nyatanya, sudah satu minggu pun tak ada yang mengetuk pintu memanggil “sayang” untukku

Keseharianku di sudut kamar, memaku perasaan dan pemikiran, bahwa pada saat itu aku hanya ingin ibu pulang

Dan aku, berada di posisi cemburu

Berjalan ke sekolah digenggam tangannya oleh kakekku, bukan ibuku

Aku marah dan menjauhi genggaman itu, tapi kakek tak ingin meninggalkanku seperti ibu

Saking marahnya aku tak pernah ingin dekat dengan kakek ataupun nenekku, merasa kecewa mengapa tak bilang bahwa ibu akan lama tuk pulang

Dua tahun kemudian, ibu pulang, kakek nenek juga ada, berkumpul memelukku yang sedang berjuang karena sakit menahan rindu

Dan ternyata, selain pulang, ibu juga membawa kabar jika ayahku baru saja tiada

Dan aku, berada di posisi cemburu

Karena ingin tidak memiliki sebuah kehilangan yang pahit seperti itu

Setelah itu, tak lama kemudian, kakek meninggalkanku, meninggalkan pula fakta bahwa dialah yang membesarkan pendidikanku, tidak ingin aku sendirian pada waktu itu

Dan lagi-lagi aku, lagi lagi aku cemburu pada waktu yang menyita segala kepunyaanku


#30dwcday24 #squad8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar