Di setiap langkah yang
kucetak dalam hidup ini, awalnya aku tidak tau akhirnya aku ingin apa, dan
awalnya aku tidak menginginkan apapun jadi inginku
Awal aku balita, aku
hanya ingin cepat besar saja, tidak ingin dilarang mama, tidak ingin dipaksa makan,
tidak ingin selalu digenggam tangannya oleh mama
Namun, waktu tetaplah
waktu, ia bergulir tanpa kenal kita ingin atau tidak
Seiring berjalannya
pun, ia membawa beberapa hal untuk disirnakan dalam hidup
Dan aku, berada di
posisi cemburu
Dimana aku adalah
sesosok bocah kecil yang hanya mengenal ibu, dan aku harus jauh darinya
Aku tertipu rayuan
coklat koin yang berjanji bahwa jika ibu pergi, ia esok akan pulang
Tapi nyatanya, sudah
satu minggu pun tak ada yang mengetuk pintu memanggil “sayang” untukku
Keseharianku di sudut
kamar, memaku perasaan dan pemikiran, bahwa pada saat itu aku hanya ingin ibu
pulang
Dan aku, berada di
posisi cemburu
Berjalan ke sekolah
digenggam tangannya oleh kakekku, bukan ibuku
Aku marah dan menjauhi
genggaman itu, tapi kakek tak ingin meninggalkanku seperti ibu
Saking marahnya aku
tak pernah ingin dekat dengan kakek ataupun nenekku, merasa kecewa mengapa tak
bilang bahwa ibu akan lama tuk pulang
Dua tahun kemudian,
ibu pulang, kakek nenek juga ada, berkumpul memelukku yang sedang berjuang
karena sakit menahan rindu
Dan ternyata, selain
pulang, ibu juga membawa kabar jika ayahku baru saja tiada
Dan aku, berada di
posisi cemburu
Karena ingin tidak
memiliki sebuah kehilangan yang pahit seperti itu
Setelah itu, tak lama
kemudian, kakek meninggalkanku, meninggalkan pula fakta bahwa dialah yang membesarkan pendidikanku, tidak ingin aku sendirian pada waktu itu
Dan lagi-lagi aku,
lagi lagi aku cemburu pada waktu yang menyita segala kepunyaanku
#30dwcday24 #squad8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar