Rabu, 10 Mei 2017

Multi-Amanah Dalam Organisasi

Dari judul yang diambil saja sudah jelas mau dibawa kemana arah dari tulisan ini, kita akan membahas tentang seluk beluk yang ada dalam topik “Multi-Amanah Dalam Organisasi”, kebanyakan orang berpendapat bahwa cukup untuk memiliki satu amanah organisasi saja. Selama ia menjalankan amanah tersebut, ia tidak ingin memiliki amanah di tempat lain. “Memang apasih alasannya?”, sangat banyak stigma positif yang berbau kenegatifan menjadi landasan mengapa tidak ingin memiliki amanah di organisasi lain dan memilih untuk aktif di satu organisasi saja.

Ada yang bilang jika ia takut tidak bisa mengatur waktu dengan baik, takut tidak bisa membagi prioritas antara satu organisasi dan organisasi lainnya, bahkan bagian buruknya ia adalah orang yang ingin berorganisasi karena memiliki niat tertentu (bukan berlandaskan ilmu yang didapat, karena pencari ilmu biasanya tidak berkecimpung hanya dalam satu amanah, tetapi pencari ilmu kebanyakan adalah orang yang memiliki multi-amanah juga loh!).

Oleh sebab itu, saya ingin memberikan solusi versi pengalaman hidup saya.
1.       Multi-Amanah itu tidak perlu ditakuti
Yap, tidak perlu ditakuti karena memang tidak menyakiti dan merugikan, selama kita memiliki niat baik untuk membantu sesama dan berorganisasi karena memang ingin berkecimpung di bidang tersebut, tidak perlu tuh kata-kata “takut tidak amanah” dalam berorganisasi.
Karena seperti kata pepatah “Amanah tidak pernah salah pundak”, kalau versi saya untuk menanggapi orang yang sering takut kepada multi-amanah “Jikalau amanah tidak pernah salah pundak, lalu apa yang membuat amanah ini terasa berat?” “Kamu sendiri yang berpikir negatif dan menyalah-nyalahkan amanahmu”, ya intinya pundakmu yang nyalah-nyalahin dan berpikir negatif tentang amanah yang diberikan kepada kamu.
2.       Multi-Amanah bisa dijalankan dengan pembagian prioritas yang baik
Cobalah mempercayakan diri untuk membagi prioritas dengan baik, pertama ibadah kepada Tuhan adalah nomer satu, kedua adalah mencari ilmu, ketiga keluarga, keempat baru organisasi. Selain itu, kita harus membedakan mana prioritas yang “Penting-Mendesak” “Penting-Tidak Mendesak” “Tidak Penting-Mendesak” “Tidak Penting-Tidak Mendesak”, dengan itu kamu tidak perlu takut kewalahan dalam membagi amanahmu.
3.       Multi-Amanah semampumu saja!
Walaupun multi-amanah itu baik, tetap saja kita memiliki hak untuk mengatur apa yang boleh dan tidak boleh mengganggu waktu hidup (istirahat, bersama keluarga, waktu sehat alias olahraga) kita, tolaklah amanah yang memang sekiranya sudah tidak sanggup kita pikul, prioritaskan yang memang sangat penting untuk hidupmu.
4.       Jangan takut untuk mencoba
Jikalau kamu tidak pernah mencoba, kamu tidak akan pernah tau hasilnya guys, jikalau kamu masih mampu, cobalah untuk mencoba, karena tidak semua kesempatan dapat datang berkali-kali dan tidak semua kesempatan bagus dapat kita alami!


Bagaimana solusinya? Coba bareng-bareng yuk! Aku sih udah nyoba dan alhamdulillah kabarku baik-baik saja dengan organisasi yang tentunya terorganisir, aku tunggu ceritamu ya!
#30dwcjilid5day16 #squad8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar