Rabu, 10 Mei 2017

Kesalahan Umum Komunikasi Dalam Tim

Mungkin bukan hanya saya yang merasakan, tetapi beberapa dari kalian juga mengalami hal yang sama. Dalam sebuah kerja tim, seringkali terjadi miskomunikasi yang mengakibatkan kesalahan kerja setelahnya. Hal itu menimbulkan ketidaknyamanan antara pemberi tugas dan yang mengerjakan. Coba sekarang kita ciptakan sebuah permisalan. Sang pemberi tugas (Mr.C) dan yang mengerjakan tugas (Mrs.D)- (agar tidak mainstream ya, bosan selalu memakai huruf A dan B).

Mr.C adalah seorang CEO di salah satu perusahaan design, dia meminta sekretarisnya untuk memberitau Mrs.D untuk mengerjakan satu design disertai tiga styling yang berbeda. Logika yang bisa kita ambil untuk perintah tersebut adalah ambigu, karena bisa saja Mrs. D mengerjakan empat styling (dengan satu design asli) ataupun mengerjakan tiga styling (tanpa satu design asli. Hal ini menimbulkan terjadinya kegagalan komunikasi antara Mr.C dan Mrs.D. Mengapa dapat terjadi kesalahan dalam komunikasi?

Berikut saya rangkum beberapa kesalahan yang terdapat dalam tim.
1
.       Malasnya Seseorang Menanyakan Informasi yang Ambigu Kepada Sang Pemberi Informasi
Berdasarkan pengalaman yang saya alami, kebanyakan dari teman saya melakukan hal ini. Ketika dosen menyampaikan sebuah hal yang ambigu, mereka cenderung segan bahkan malas untuk menanyakan informasi yang disampaikan. Ketidakberanian mereka dalam berkomunikasi dengan baik mempengaruhinya dalam mengambil suatu tindakan. Alhasil, informasi yang mereka dapatkan hanya sebagian kecil dari yang disampaikan atau bahkan keliru.

2.       Kurang Eratnya Hubungan Saling Menghormati dan Mencintai Pekerjaan Satu Sama Lain
Kebanyakan orang lebih mementingkan harga dirinya ketimbang menjalani profesionalitas yang mereka jalani, harga diri disini bukan menyoal kehormatan martabat seseorang, melainkan keegoisan yang setiap individu miliki. Mereka lebih memikirkan soal sifat “malu” dan “takut salah” yang berlebihan daripada memikirkan bagaimana pekerjaan mereka selesai tepat waktu dan sesuai arahan.
3
.       Acuh terhadap kesalahan yang telah dibuat
Teguran adalah baik jika dijadikan koreksian untuk tidak mengulangi kesalahan, namun salah jika seseorang berpikir bahwa teguran adalah hinaan yang pahit baginya. Seringkali karena keangkuhan itu, seseorang menjadi acuh akan kesalahan yang telah ia perbuat. Alhasil, bukannya menjadi lebih baik malah memutus hubungan erat sebagai rekan kerja tim.
4
.       Egois
Dari setiap sikap diatas, ujungnya adalah perihal keegoisan diri yang tidak bisa mengalah alias belum terkontrol. Hal ini dapat mengakibatkan orang lain merasa canggung dan malas untuk mengkoreksi kesalahan yang ada pada diri kita, sehingga terjadi miskomunikasi karena ketidak-perdulian satu sama lain.


Solusi dari beberapa kesalahan diatas adalah, kita harus belajar menjadi individu yang lebih bijak membagi perasaan dan pikiran di dalam tim. Baik pribadi ataupun kelompok harus saling memahami satu sama lain, jika ada yang salah bicarakan baik-baik, jika terdengar kurang mengenakkan cobalah pikir sisi baik lainnya, coba mengalah jika memang kita salah, berani memberi tau jika memang tindakan yang dilakukan salah. Nantinya akan tercipta tim kerja yang super dan dapat menyelesaikan segala permasalahan kelompok ataupun pribadi dengan baik.

#30dwcjilid5day15 #squad8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar