Mungkin bukan hanya saya yang merasakan, tetapi beberapa dari kalian
juga mengalami hal yang sama. Dalam sebuah kerja tim, seringkali terjadi
miskomunikasi yang mengakibatkan kesalahan kerja setelahnya. Hal itu
menimbulkan ketidaknyamanan antara pemberi tugas dan yang mengerjakan. Coba sekarang
kita ciptakan sebuah permisalan. Sang pemberi tugas (Mr.C) dan yang mengerjakan
tugas (Mrs.D)- (agar tidak mainstream ya, bosan selalu memakai huruf A dan B).
Mr.C adalah seorang CEO di salah satu perusahaan design, dia meminta
sekretarisnya untuk memberitau Mrs.D untuk mengerjakan satu design disertai
tiga styling yang berbeda. Logika yang bisa kita ambil untuk perintah tersebut
adalah ambigu, karena bisa saja Mrs. D mengerjakan empat styling (dengan satu
design asli) ataupun mengerjakan tiga styling (tanpa satu design asli. Hal ini
menimbulkan terjadinya kegagalan komunikasi antara Mr.C dan Mrs.D. Mengapa
dapat terjadi kesalahan dalam komunikasi?
Berikut saya rangkum
beberapa kesalahan yang terdapat dalam tim.
1
.
Malasnya
Seseorang Menanyakan Informasi yang Ambigu Kepada Sang Pemberi Informasi
Berdasarkan pengalaman yang saya alami,
kebanyakan dari teman saya melakukan hal ini. Ketika dosen menyampaikan sebuah
hal yang ambigu, mereka cenderung segan bahkan malas untuk menanyakan informasi
yang disampaikan. Ketidakberanian mereka dalam berkomunikasi dengan baik
mempengaruhinya dalam mengambil suatu tindakan. Alhasil, informasi yang mereka
dapatkan hanya sebagian kecil dari yang disampaikan atau bahkan keliru.
2.
Kurang
Eratnya Hubungan Saling Menghormati dan Mencintai Pekerjaan Satu Sama Lain
Kebanyakan orang lebih mementingkan harga
dirinya ketimbang menjalani profesionalitas yang mereka jalani, harga diri
disini bukan menyoal kehormatan martabat seseorang, melainkan keegoisan yang
setiap individu miliki. Mereka lebih memikirkan soal sifat “malu” dan “takut
salah” yang berlebihan daripada memikirkan bagaimana pekerjaan mereka selesai
tepat waktu dan sesuai arahan.
3
.
Acuh
terhadap kesalahan yang telah dibuat
Teguran adalah baik jika dijadikan koreksian
untuk tidak mengulangi kesalahan, namun salah jika seseorang berpikir bahwa
teguran adalah hinaan yang pahit baginya. Seringkali karena keangkuhan itu,
seseorang menjadi acuh akan kesalahan yang telah ia perbuat. Alhasil, bukannya menjadi
lebih baik malah memutus hubungan erat sebagai rekan kerja tim.
4
.
Egois
Dari setiap sikap diatas, ujungnya adalah
perihal keegoisan diri yang tidak bisa mengalah alias belum terkontrol. Hal ini
dapat mengakibatkan orang lain merasa canggung dan malas untuk mengkoreksi
kesalahan yang ada pada diri kita, sehingga terjadi miskomunikasi karena
ketidak-perdulian satu sama lain.
Solusi dari beberapa kesalahan diatas adalah, kita harus belajar menjadi
individu yang lebih bijak membagi perasaan dan pikiran di dalam tim. Baik
pribadi ataupun kelompok harus saling memahami satu sama lain, jika ada yang
salah bicarakan baik-baik, jika terdengar kurang mengenakkan cobalah pikir sisi
baik lainnya, coba mengalah jika memang kita salah, berani memberi tau jika
memang tindakan yang dilakukan salah. Nantinya akan tercipta tim kerja yang
super dan dapat menyelesaikan segala permasalahan kelompok ataupun pribadi
dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar