Selasa, 11 April 2017

Aksyifa

          Setiap orang perlu berkomunikasi satu sama lain untuk menyampaikan apa yang ada di pikiran ataupun hatinya. Cara menyampaikan komunikasi pun berbeda, tergantung media yang digunakan dalam penyampaiannya. Ada komunikasi verbal (dikatakan secara lisan) dan komunikasi non verbal (dikatakan melalui tingkah laku, mimik wajah, gestur (seperti isyarat atau insting)). Itu adalah pembagian cara penyampaian dengan media melalui diri sendiri.

          Namun bagaimanakah jika sulit melakukan komunikasi secara verbal ataupun non verbal? Kita mengenal media lain selain lisan dan isyarat yaitu tulisan. Sebuah tulisan merupakan solusi jika komunikasi secara verbal maupun non verbal sudah sangat sulit disampaikan. Karena komunikasi verbal dan non verbal tergolong komunikasi secara langsung, sedangkan tulisan merupakan komunikasi secara tidak langsung.

          Kita tau bahwa tidak setiap orang mengerti isi hati dan pikiran orang lain, memahami adalah hal yang berat dilakukan di era millenium yang sangat kental dengan individualistis (mementingkan diri sendiri) dan apatis (tidak perduli). Mengapa ketidakperdulian membuat memahami terasa berat? Karena dengan ketidakperdulian, seseorang tidak menyadari jika orang lain tidak akan tau jika kita tidak memberi tau, secara komunikasi itu adalah hubungan yang berlangsung secara 2 arah (antara yang memberi tau dan diberi tau).

          Oleh karena itu tulisan ini dibuat, aksyifa merupakan singkatan dari kata aksara dan syifa. Yang jika diartikan, aksara berarti tulisan, syifa berarti obat. Aksyifa jika dimaknai berarti tulisan sebagai obat. Dengan membicarakan apa yang terbungkam lewat lisan dan isyarat lewat aksara, tulisan dapat menjadi obat dari kesulitan pengungkapan komunikasi. Setidaknya lewat tulisan, orang lain sebagai pembaca memahami apa yang tidak bisa dibicarakan penulis lewat lisan ataupun isyarat.

          "Biasakanlah menulis, menulis itu baik"
#30dwcjilid5day1 #squad8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar