Setiap
orang memiliki kepribadian yang berbeda, dan dengan kepribadian yang berbeda
tersebut, semua saling bersinergis untuk menciptakan keharmonisan hidup satu
sama lain menurut versinya sendiri. Tetapi dengan semua kepribadian yang
tersebar di dunia ini, kita hanyalah manusia yang dapat saling menyempurnakan
bukan menjadi sempurna.
Seringkali
terdapat orang yang salah kaprah akan hidupnya, mengejar segala keinginan
duniawi dengan sedikit memerdulikan rohani dan juga keadaan orang lain, padahal
untuk mendapatkan sebuah kedamaian, bukannya semua harus seimbang terjaga
dengan baik kestabilannya? Jangan pilih kasih jika ingin dikasihi tanpa menjadi
pilihan, seperti itu perumpamaannya.
Menjadi
yang terbaik dari diri kita sendiri dibutuhkan skill memahami tingkat tinggi, bisa dibilang itu termasuk kepekaan
sosial. Jika kita bisa menempatkan diri, beradaptasi dengan baik di segala
keadaan dengan tidak terlalu kaku dan angkuh dalam berkomunikasi, karisma akan
melekat dalam diri dan juga orang lain akan menghormati apapun yang kita
lakukan.
Tidak
hanya itu, seorang yang terbaik dari dirinya sendiri telah dapat mengalahkan
keegoisan hati yang acapkali menggodanya untuk berbuat tidak baik. Dia tidak
mementingkan dirinya sendiri dalam berkontribusi terhadap suatu pekerjaan atau
masalah, tapi memikirkan bagaimana caranya segala yang ia miliki dapat
digunakan untuk membantu orang lain.
Tak
lupa, seiring dengan usaha, doa dan keyakinan terhadap Tuhan adalah yang utama,
tanpa itu semua energi yang tersalurkan seakan sia-sia dan tanpa kebaikan.
Menjadi yang terbaik dari diri sendiri memang tidaklah mudah, namun balasan kebaikan
dari Tuhan dan juga orang lain begitu melimpah adanya. Siap untuk menjadi
superself? Kita siap!
#30DWCJilid4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar