Rabu, 01 Maret 2017

Akhwat Yang Dicari-cari Warga - #30DWCHari27

            Seperti ada sesuatu di dalam diri seorang akhwat yang dimaksud dalam artikel saya kali ini sampai dia “dicari-cari” oleh orang-orang yang berada di sekitarnya. Tentu, itu jawabannya, bagaimana ia bersikap untuk menanggapi segala problema hidup yang ia hadapi membuatnya istimewa. Tak hanya di mata orang lain, namun juga di hadapan Allah SWT.

            Lalu pertanyaannnya, apakah pembaca ingin menjadi akhwat yang istimewa atau ingin memiliki keluarga (bahkan istri (cie-cie baper…) yang mempunyai kriteria keindahan melebihi bidadari surga? Oh iya, sebelum merujuk kepada pertanyaan tersebut, terlebih dahulu baiknya simak pemaparan tentang ciri khas yang akhwat istimewa ini miliki.

            Dilahirkan sebagai wanita merupakan sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT, sangat indah dan tidak dimiliki oleh seorang pria. Apalagi jika seorang akhwat menjadi muslimah yang mukminah, akan bertambah segala anugerah yang diberikan untuknya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)

            Akhwat yang dicari-cari warga hidup dalam keadaan yang tidak mudah, dengan banyak godaan yang mencoba menggoyahkan hati dan keimanannya, ia tak lekas putus asa dan terjerumus dalam ujiannya, tetapi ia melewati segala ujian yang menerpanya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam hati dan pikirannya.

            Saking sangat istimewanya, seorang akhwat yang mukminah itu lebih mulia dari bidadari surga, karena ujian yang mereka hadapi begitu berat daripada bidadari surga yang sudah tinggal dan mendapatkan kenyamanan di surga. Godaan yang menerpa mereka pun tak terbanding dengan balasan rasa sayang dari Allah SWT yang melimpah untuk mereka.

1.      Bagaimana mereka bersikap?
Kata-katanya sopan dan santun, tutur katanya lembut di dengar, rendah hati menerima segala kekurangan dan sabar menghadapi ujian yang mengelilinginya, telah selesai dengan segala urusan pribadinya (keegoisan) dan mengedepankan kepentingan bersama daripada dirinya sendiri.

2.      Kepada lawan jenis, apa yang harus diperhatikan oleh mereka?
Menjaga pandangannya, menutup aurat (tentunya dengan pakaian yang syar’i, tidak ketat, tidak menerawang, dengan jilbab yang menjulur menutupi dada), tidak berkhalwat (berdua-duaan dengan lelaki bukan mahrom), tidak ber-ikhtilat (campur baur antara laki-laki dan perempuan), menjaga kemaluan.


فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
”Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim)

لاَ يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا
“Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya, maka barangsiap yang bangga dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya maka dia adalah seorang yang mukmin.” (HR. Ahmad, sanad hadits ini shahih)

Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى.
“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai pandangan yang tidak di sengaja. Maka beliau memerintahkanku supaya memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim)


الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
“Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka setan akan memperindahnya di mata laki-laki.” (HR. Tirmidzi, shahih)

            Nah, melihat berbagai ciri-ciri akhwat yang dicintai Allah SWT diatas, sudah siapkah dirimu berhijrah untuk menjadi seperti itu atau memiliki keluarga bahkan pasangan yang seperti itu? Semoga siap ya, saya doakan untukmu para pembaca, aamiin.


Sumber :

2.      Pengalaman pribadi dan wawancara beberapa akhwat
#    #30DWCJilid4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar